Sabtu, 29 Desember 2007

satu cerita dalam hati

Aku ingin menggambarkan suasana dalam pasir pasir pantai
Melukis wajahmu dengan segenap rasa yang kupunya
Ingin kutumpahkan tangis jadi bingkai untuk lukisan bebatuan
Biar karang yang menyeka luka itu jadi senyuman

Sejauh yang kutahu dan kuyakini
Terlalu berat menafsirkan arti semuanya
Pada jejak jejak luka yang berusaha kusulam menjadi aliran darah
Tetap sama :menawarkan duka

Dan pada saat aku ingin mengakhiri segalanya
Mengapa datang membawa seribu puisi?

Jumat, 14 Desember 2007

segurat luka

segurat luka yang menjelma tawar
tersingkir dalam jejak jejak kehidupan
mengapa hadir antara tangis dan airmata?
tak ingin ada segurat tanya yang akan menjawab segala galau
hanya ingin damai dalam bisu senyummu
meski untuk itu,akupun hanya membatu



Selasa, 04 September 2007

segala yang tinggal sisa

Aku sudah tak punya pemikiran untuk bisa kembali merangkai
kata-kata manis menjadi barisan puisi indah.Segalanya tinggal
sisa sebuah kenangan dan sejarah.Aku bukan lagi sang dewi
dengan sabda sang pujangga.
T'lah kulemparkan segala kenangan yang tak sanggup
kutelan pahitnya dan meniti di atas bara kehidupan yang
sesungguhnya.Dengan hati yang tak lagi utuh,layaknya
serpihan sampah.Duri-duri dan kerikil tajam menanti
kakiku lengah.
Sedikit yang tersisa dari perjalanan ini.Toh,tetap saja tak
mampu membuatku meraih segalanya.Lagi-lagi kecewa yang
berusaha kutelan dalam senyum tawar.Berusaha bersikap wajar
meski hatiku rengkah.Aku letih dengan semua ini.Kebohongan
apalagi yang direncanakan untukku?Aku t'lah pasrah

Andai

sebenarnya aku tak butuh kata-kata "pengandaian".
karena terlalu banyak luka di tabur disana
luka yang mematru kebebasan dan harapanku
semuanya terlempar jauh dari keinginan
dan jalan terakhir adalah merapat di dermaga yang salah
aku mesti berlari,sejauh kakiku mampu menapak
aku harus terus lari.......membawa luka dan kepedihanku
sampai kutemui dimana titik salahku
walau mungkin saat kesadaran itu datang,sudah terlambat
untuk memperbaiki semuanya
semua yang harus di ambil hikmahnya.............

Selasa, 21 Agustus 2007

saaaaaaaaaaa

aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

Di kedalaman hati

Ada yang mengalirkan kenangan pada dermaga persinggahan yang terkelupas puncaknya Mengerucut membentuk gunung dahaga pada gambar lautan Tak ada sampan karam yang bersandar padanya dan dayung yang bisu Menciptakan bayang senja yang tak lagi semarak dalam balutan mega yang kelabu Menghilangkan sejumput luka yang pernah bertakbir di hati.............. Lalu melintaslah kegelapan menyelimuti pancang pancang yang tertegun tak bergerak Membawa senyum yang tertangkap dalam penglihatan Mampukah mentafsirkan apa yang tersurat dalam genggaman tangan Kala semua yang tersirat tak menampakkan apa-apa Hanya luka, luka, luka dan luka Nun jauh di kedalaman hati hanya satu yang kupintas Ampuni hamba ya Robb....................

Di kedalaman hati

Ada bagian yang mengalirkan kenangan Pada selaksa kegelisahan yang menggantung asa dan harapan Ada sejumput rindu yang tak mampu terungkap tertangkap dan menancap pada pucuk pucuk cemara yang menguning Bertasbihlah luka dalam lantunan ayat kepasrahan Menangislah kelopak pada tangkai tangkai yang rapuh Tak mampukah ia yang bernama cinta merangkul benci yang tersemat Sungguh.............saat lantunan dzikir mengalun lembut meraung di kedalaman hati........... Sesungguhnya ada harapan dan doa terselip di baliknya
dan meminta....................ampuni hamba,Ya Robb...!

Selasa, 24 Juli 2007

sunyi

dermaga tua yang kehilangan makna
tertegun antara bangku usang dan gadis bergaun putih
gadis itu memandang dunia dengan selaksa kebencian
ia menghujat,memaki,menceramahi kehidupan yang tak berpihak
lihatlah................
ia melempari dunia dengan tangisan..........
menjadikannya sungai dalam kesyahduan...........
ia tak butuh sang kekasih karena sang kekasih telah mencampakkannya
ia hanya butuh sunyi.........
sunyi yang mampu mendekapnya......................