Selasa, 26 Februari 2008

tersenyumlah

sunyi menikam jejak jejak kenangan yang terukir pada pasir pantai. dan air asin membasuh perihnya, membalut dengan sutera ombak yang akhirnya hilang tertelan lembayung. camar tak lagi ingin bersenandung tentang kisah yang nun jauh dari mimpinya.
dan swargaloka tak pernah mengundangmu menghadiri jamuan makan malam melalui bait bait pesan yang tertulis pada potongan lontar
dan akhirnya keruh tetap jadi sahabat yang akan mendekapmu saat airmata tak mampu hapuskan dahaga luka yang bergantung di wajahmu
lalu kuhadiahkan sepotong kata tuk menghiburmu, " tersenyumlah " !

2 komentar:

Love Bali mengatakan...

dewi.... km pintr ya...
kasi q link dong.. puisi nya bgs banget...
mau dong ikut jamuan makan mlm

Anonim mengatakan...

cinta ibarat lautan luas dan dalmanya tak bisa di jangkau oleh mata lahir tp mengandung hasrat untuk lebih mendalamai.